Media promosi adalah sarana mengomunikasikan suatu produk atau jasa atau brand atau perusahaan dan lainnya agar dapat dikenal masyarakat lebih luas.
Media
promosi yang paling tua adalah dari mulut ke mulut, dilanjutkan dengan
media promosi konvensional berupa: brosur, poster, katalog, pamflet, booklet, spanduk, billboard, banner, flyer, reklame, kartu nama, iklan TV, radio, media cetak (koran/ majalah) dan sebagainya.
Media
promosi tersebut berkembang dengan maraknya promosi ranah digital
seperti promosi melalui jejaring sosial di Facebook dan Twitter. Namun,
tidak satu pun media yang benar-benar dikategorikan mutlak dari segi
ketepatan dan efektivitas. Masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Maka, dalam memanfaatkan media promosi secara
maksimal, dibutuhkan kemampuan menciptakan kreasi baru dan unik agar
pesan-pesan dapat melekat pada konsumen, sehingga tujuan menjangkau
lebih banyak konsumen dan memaksimalkan profit perusahaan dapat
tercapai.
Tanpa disadari, semakin berkembangnya media promosi,
ada cara lain yang lebih unik, berbeda, dan mungkin belum diketahui
banyak orang, seperti: Sensory Branding, Ambient Art, dan Flash Mob.
Berikut akan dibahas satu persatu secara garis besarnya. Sensory Branding yang
melibatkan panca-indera manusia seperti mata-penglihatan,
hidung-penciuman, telinga-pendengaran, kulit-perasa, dan mulut-pengecap
untuk memancing persepsi konsumen terhadap suatu produk/brand tertentu.
Misalnya:
Roti Boy, saat kita melewati gerainya, tercium lah aroma yang enak dan
khas membuat kita membayangkan bentuk dan rasa dari Roti Boy tersebut
tanpa harus melihat gerai itu sendiri. Contoh lain adalah alunan musik
penjual es krim dengan lagu khas dari Walls.
Ambient Art adalah
penyajian informasi dengan teknik artistik yang juga mengandung pesan
tersembunyi, di mana paparan dari waktu ke waktu memungkinkan pengunjung
untuk memahami sesuatu tentang sumber-sumber informasi yang mewakili.
Contohnya
adalah gambar kentang McDonalds yang dilukis di jalanan aspal yang
dilalui banyak orang, tetapi ukiran kentang yang berbentuk garis lurus
itu dijadikan zebra cross. Penggunaan seni ambient art ini memancing
orang-orang yang melewati zebra cross itu memikirkan McDonalds.
Flash Mob dapat
diartikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul pada waktu dan tempat
yang telah ditetapkan untuk melakukan suatu hal bersamaan secara
spontan.
Massa Flash Mob diatur melalui komunitas online, web blog, news group,
email surat berantai, pesan singkat, ataupun telepon. Pesan lalu
diteruskan beberapa kali untuk meningkatkan banyaknya massa. Misalnya,
ada event di 2011 kemarin bertema: Sumpah Pemuda Flash Mob, yang
diadakan di Central Park. Pesan singkat yang disebarkan via email berisi
instruksi singkat untuk mengikuti event.
Peserta harus
mengunduh MP3, membawa iPod/audio player lainnya, dan berkumpul di
tempat yang ditetapkan. MP3 tersebut akan diputar secara serentak dan
mengikuti setiap instruksi yang mereka dengar. Tanpa mengenal satu sama
lainnya, mereka spontan meneriakkan isi Sumpah Pemuda dalam rangka
merayakan hari yang jatuh pada 28 Oktober tersebut.
Jadi, Media Promosi di atas memiliki karakter yang berbeda dan kita harus jeli dan
pandai mengamati kebiasaan dari target pasar kita agar dapat memilih
media yang tepat untuk memastikan agar kita tidak membuang-buang biaya
dengan percuma.
sumber: http://economy.okezone.com/read/2012/01/25/23/562919/memilih-media-promosi-yang-unik
Kamis, 01 Agustus 2013
Media Promosi yang Unik Dan Eksklusif
Posted on 19.33 by Unknown
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar